Empat Wanita Mulia Pemimpin Dunia dan Akhirat dalam Islam

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Dengan rahmat dan taufik-Nya kita masih diberi kesempatan untuk menuntut ilmu dan memperdalam agama ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad ﷺ, keluarga beliau, para sahabatnya, serta orang-orang yang mengikuti sunnah beliau hingga hari kiamat.

Islam memuliakan wanita dengan memberikan kedudukan istimewa, sebagaimana tercermin dalam kisah empat wanita terbaik sepanjang zaman. ﷻ berfirman dalam Surah Al-Ahzab ayat 35: "Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, yang benar, yang sabar, yang khusyuk, yang bersedekah, yang berpuasa, yang menjaga kehormatannya, dan yang banyak menyebut nama Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar." (QS. Al-Ahzab: 35). Ayat ini menegaskan kesetaraan derajat di sisi Allah bagi siapa pun yang bertakwa.

Sebelum Islam datang, wanita sering dihinakan, bahkan dibunuh hidup-hidup. Namun, Rasulullah ﷺ membawa perubahan dengan menegaskan kemuliaan wanita. Dalam hadits riwayat Ahmad dan Tirmidzi, Nabi ﷺ bersabda: "Sebaik-baik wanita penghuni surga adalah Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti Imran, dan Asyiah istri Firaun." (HR. Ahmad, Tirmidzi; Shahih oleh Al-Albani). Hadits ini menjadi dasar keutamaan empat wanita ini.

Maryam binti Imran adalah wanita pertama yang disebut sebagai pemimpin wanita dunia dan akhirat. ﷻ memujinya dalam Surah Ali Imran ayat 42: "Wahai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilihmu, menyucikanmu, dan melebihkanmu atas segala wanita di alam semesta." (QS. Ali Imran: 42). Maryam adalah simbol kesucian, kesabaran, dan ketakwaan. Ia melahirkan Nabi Isa ﷺ tanpa ayah, sebuah mukjizat yang menunjukkan kekuasaan Allah.

Kisah Maryam dimulai dari nazar ibunya, Hannah, yang berdoa agar dikaruniai anak yang saleh. Meski mengharapkan anak laki-laki, Allah memberikannya Maryam, yang justru menjadi wanita paling mulia. Maryam dibesarkan oleh Nabi Zakaria ﷺ dan tumbuh sebagai wanita yang tekun beribadah. Allah memberinya karamah, seperti buah-buahan musim dingin yang muncul di musim panas di mihrabnya, sebagai tanda kemuliaan.

Khadijah binti Khuwailid adalah wanita kedua yang disebut Nabi ﷺ sebagai pemimpin wanita surga. Ia adalah istri pertama Rasulullah ﷺ yang mendukung dakwah Islam dengan harta dan jiwa. Dalam hadits riwayat Bukhari, Nabi ﷺ bersabda: "Dia beriman kepadaku ketika orang-orang ingkar, membenarkanku ketika orang-orang mendustakan, dan membantuku dengan hartanya ketika orang-orang menahan hartanya." (HR. Bukhari). Khadijah adalah contoh istri yang setia dan pebisnis sukses yang mengutamakan Islam.

Fatimah binti Muhammad ﷺ adalah putri tercinta Rasulullah ﷺ dan pemimpin wanita ketiga. Ia dikenal dengan kesederhanaannya dan keteguhannya membela ayahnya. Dalam hadits riwayat Bukhari, Nabi ﷺ bersabda: "Fatimah adalah bagian dariku, siapa yang menyakitinya berarti menyakitiku." (HR. Bukhari). Fatimah mewarisi sifat mulia ayahnya, seperti kedermawanan dan ketabahan dalam menghadapi ujian.

Asyiah , istri Firaun, adalah wanita keempat yang dijamin surga. Meski hidup di lingkungan kekufuran, ia tetap beriman kepada Allah. Dalam Surah At-Tahrim ayat 11, Allah berfirman: "Dan Allah membuat istri Firaun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata, ‘Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga.’" (QS. At-Tahrim: 11). Asiah memilih iman daripada kekuasaan, bahkan rela dihukum Firaun demi kebenaran.

Keempat wanita ini memiliki kesamaan: ketakwaan, kesabaran, dan pengorbanan untuk agama. Maryam dengan kesuciannya, Khadijah dengan loyalitasnya, Fatimah dengan keteguhannya, dan Asiah dengan keberaniannya. Mereka adalah teladan bagi muslimah dalam menjalani kehidupan dunia dan akhirat.

Pelajaran penting dari kisah Maryam adalah peran orang tua dalam mendidik anak. Hannah bernazar untuk anaknya, dan Maryam tumbuh dalam asuhan Nabi Zakaria ﷺ yang saleh. Hal ini sejalan dengan sabda Nabi ﷺ: "Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi." (HR. Bukhari). Pendidikan keluarga menjadi kunci kesalehan generasi.

Khadijah mengajarkan tentang kekuatan wanita dalam berkontribusi untuk Islam. Ia tidak hanya menjadi istri yang mendukung, tetapi juga pemimpin bisnis yang sukses. Ini membuktikan bahwa Islam tidak membatasi peran wanita selama sesuai syariat. Allah berfirman: "Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kehidupan yang baik." (QS. An-Nahl: 97).

Fatimah mengajarkan kesederhanaan dan keteguhan. Meski putri Nabi ﷺ, ia hidup sederhana dan lebih memilih akhirat daripada dunia. Rasulullah ﷺ bersabda: "Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita salehah." (HR. Muslim). Fatimah adalah bukti nyata wanita salehah yang menjadi kebanggaan Islam.

Asyiah menunjukkan bahwa iman bisa tumbuh di tengah lingkungan yang buruk. Ia memilih menyelamatkan Musa Alaihisallam yang masih bayi dan beriman kepada Allah meski diancam Firaun. Kisahnya mengajarkan bahwa keimanan tidak tergantung pada lingkungan, tetapi pada keteguhan hati.

Dari kisah-kisah ini, muslimah diajak untuk meneladani sifat mulia mereka: taat beribadah, sabar, berani, dan berkontribusi untuk agama. Allah menjanjikan balasan setimpal, sebagaimana firman-Nya: "Dan barang siapa mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk surga." (QS. Ghafir: 40).

Kesimpulannya, empat wanita ini adalah bukti kemuliaan wanita dalam Islam. Mereka bukan hanya pemimpin di dunia, tetapi juga di akhirat. Kisah mereka harus menjadi inspirasi bagi muslimah modern untuk tetap istiqamah dalam keimanan.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Referensi:
Al-Quran Surah Ali Imran, At-Tahrim, Al-Ahzab, An-Nahl, Ghafir.
Hadits riwayat Bukhari, Muslim, Ahmad, Tirmidzi.
Shahihul Jami’ oleh Syekh Al-Albani.
Tafsir Ibnu Katsir.


 

Techy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ART
Techy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ART