Kesehatan dalam Islam: Nikmat yang Harus Disyukuri
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Dengan rahmat dan taufik-Nya kita masih diberi kesempatan untuk menuntut ilmu dan memperdalam agama ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad ﷺ, keluarga beliau, para sahabatnya, serta orang-orang yang mengikuti sunnah beliau hingga hari kiamat.
Kesehatan adalah salah satu nikmat terbesar dari ﷲ ﷻ yang sering kali tidak disadari. Dalam Al-Qur'an, ﷲ ﷻ berfirman, "Dan jika kamu menghitung nikmat ﷲ, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya." (QS. Ibrahim: 34). Ayat ini mengingatkan betapa banyak nikmat yang diberikan, termasuk kesehatan, yang kerap luput dari syukur kita.
Kesehatan adalah salah satu nikmat terbesar dari ﷲ ﷻ yang sering kali tidak disadari. Dalam Al-Qur'an, ﷲ ﷻ berfirman, "Dan jika kamu menghitung nikmat ﷲ, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya." (QS. Ibrahim: 34). Ayat ini mengingatkan betapa banyak nikmat yang diberikan, termasuk kesehatan, yang kerap luput dari syukur kita.
Rasulullah ﷺ juga bersabda, "Dua nikmat yang kebanyakan manusia tertipu padanya, yaitu kesehatan dan waktu luang." (HR. Bukhari). Hadits ini menunjukkan betapa manusia sering lalai mensyukuri kesehatan hingga ia hilang. Kesehatan bagaikan mahkota yang hanya disadari nilainya oleh orang yang sakit.
Islam menempatkan kesehatan sebagai nikmat yang sangat berharga. Dalam sebuah hadits qudsi, ﷲ ﷻ berfirman, "Wahai hamba-Ku, Aku melarang dirimu berbuat zalim, maka janganlah saling menzalimi. Aku juga melarang dirimu menyia-nyiakan nikmat kesehatan sebelum datangnya sakit." (HR. Muslim). Ini menjadi pengingat agar kita memanfaatkan kesehatan untuk ketaatan sebelum datangnya ujian sakit.
Syariat Islam sangat memperhatikan kesehatan, baik secara preventif maupun kuratif. Rasulullah ﷺ bersabda, "Berobatlah, karena ﷲ tidak menurunkan penyakit kecuali Dia juga menurunkan obatnya." (HR. Bukhari). Ini menunjukkan bahwa Islam mendorong umatnya untuk menjaga kesehatan dan mencari kesembuhan ketika sakit.
Salah satu bentuk penjagaan kesehatan dalam Islam adalah larangan merokok. Rasulullah ﷺ bersabda, "Tidak boleh membahayakan diri sendiri maupun orang lain." (HR. Ibnu Majah). Rokok jelas membawa mudarat, baik bagi perokok maupun orang di sekitarnya, sehingga termasuk dalam larangan ini.
Islam juga mengajarkan kebersihan sebagai bagian dari iman. Rasulullah ﷺ bersabda, "Kebersihan adalah sebagian dari iman." (HR. Muslim). Mulai dari bersiwak, memotong kuku, hingga menjaga kebersihan lingkungan, semua diajarkan untuk mencegah penyakit.
Selain itu, Islam melarang buang air kecil di tempat yang bisa mencemari lingkungan. Rasulullah ﷺ bersabda, "Jauhilah tiga tempat yang mendatangkan laknat: sumber air, jalanan, dan tempat teduh." (HR. Abu Dawud). Ini menunjukkan betapa Islam menjaga kebersihan dan kesehatan masyarakat.
Makanan dan minuman juga harus dijaga kebersihannya. Rasulullah ﷺ bersabda, "Tutuplah makanan dan minuman, karena malam hari ada makhluk yang menyebarkan penyakit." (HR. Muslim). Ini mengajarkan pentingnya higienitas dalam konsumsi sehari-hari.
Islam juga melarang mendekati penyakit menular. Rasulullah ﷺ bersabda, "Larilah dari penyakit kusta seperti engkau lari dari singa." (HR. Bukhari). Ini menjadi dasar isolasi saat wabah, sebagaimana dilakukan saat pandemi.
Selain itu, Islam melarang konsumsi barang haram seperti khamar dan babi. ﷲ ﷻ berfirman, "Diharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan hewan yang disembelih atas nama selain ﷲ." (QS. Al-Maidah: 3). Semua larangan ini mengandung hikmah kesehatan.
Ketika sakit, Islam menganjurkan berobat dengan cara yang halal. Rasulullah ﷺ bersabda, "Berobatlah, tetapi jangan dengan yang haram." (HR. Abu Dawud). Ini menegaskan bahwa pengobatan harus sesuai syariat.
Doa juga menjadi bagian penting dalam menjaga kesehatan. Rasulullah ﷺ mengajarkan doa, "Ya ﷲ, sehatkanlah tubuhku, sehatkanlah pendengaranku, sehatkanlah penglihatanku." (HR. Abu Dawud). Ini menunjukkan pentingnya memohon kesehatan kepada ﷲ ﷻ.
Islam juga mengajarkan pola hidup sehat. Rasulullah ﷺ bersabda, "Lambung adalah kolamnya tubuh, maka isilah sepertiga dengan makanan, sepertiga dengan air, dan sepertiga dengan udara." (HR. Tirmidzi). Ini menjadi panduan makan yang menyehatkan.
Selain itu, Islam menganjurkan olahraga. Rasulullah ﷺ pernah mengajak sahabat berlari dan berenang. Ini menunjukkan bahwa aktivitas fisik penting untuk menjaga kebugaran.
Islam juga melarang berlebihan dalam makan. ﷲ ﷻ berfirman, "Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan." (QS. Al-A’raf: 31). Ini menjadi prinsip dasar dalam menjaga kesehatan pencernaan.
Tidur yang cukup juga diajarkan dalam Islam. Rasulullah ﷺ bersabda, "Tidurlah di awal malam dan bangunlah di sepertiga malam terakhir." (HR. Bukhari). Pola tidur ini terbukti baik untuk kesehatan.
Islam juga menekankan pentingnya menjaga mental. Rasulullah ﷺ bersabda, "Sesungguhnya dalam jasad ada segumpal daging, jika baik maka baiklah seluruh tubuh, dan jika rusak maka rusaklah seluruh tubuh, itulah hati." (HR. Bukhari). Kesehatan mental sangat berpengaruh pada fisik.
Bersyukur atas nikmat sehat adalah kewajiban. Rasulullah ﷺ bersabda, "Barangsiapa yang tidak bersyukur atas yang sedikit, maka dia tidak akan bersyukur atas yang banyak." (HR. Ahmad). Mensyukuri kesehatan adalah langkah awal menjaga nikmat ini.
Dengan semua ajaran ini, Islam membuktikan bahwa kesehatan adalah nikmat yang harus dijaga dan disyukuri. Semoga kita termasuk hamba yang pandai bersyukur atas nikmat sehat ini.
Referensi:
Al-Qur’an
Shahih Bukhari
Shahih Muslim
Sunan Abu Dawud
Sunan Tirmidzi
Posting Komentar