Tips Meraih Pahala Besar di Hari Arafah



Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Dengan rahmat dan taufik-Nya kita masih diberi kesempatan untuk menuntut ilmu dan memperdalam agama ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad ﷺ, keluarga beliau, para sahabatnya, serta orang-orang yang mengikuti sunnah beliau hingga hari kiamat.

PENDAHULUAN:
Hari Arafah adalah salah satu momen paling istimewa dalam kalender Islam. Ia jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah, satu hari sebelum Idul Adha. Hari ini bukan hanya istimewa bagi para jemaah haji yang sedang wukuf di Padang Arafah, tetapi juga sangat utama bagi umat Islam di seluruh dunia.

Rasulullah ﷺ menyebut Hari Arafah sebagai “hari terbaik di dunia”. Dalam sebuah hadits, beliau bersabda, “Tidak ada hari di mana Allah membebaskan lebih banyak hamba dari neraka selain Hari Arafah.” (HR. Muslim). Di hari ini, Allah ﷻ turun ke langit dunia dan membanggakan hamba-hamba-Nya yang beribadah kepada-Nya di hadapan para malaikat.

Bahkan, di hari Arafah pula, Allah menyempurnakan agama Islam dan mencukupkan nikmat-Nya, sebagaimana dalam firman-Nya: “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kalian agama kalian, dan telah Kucukupkan kepada kalian nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhoi Islam itu jadi agama kalian.” (QS. Al-Ma’idah: 3). Umar bin Khattab bahkan mengatakan bahwa ini adalah ayat yang paling agung dalam Al-Qur’an.

Lantas, bagaimana agar kita bisa memaksimalkan keutamaan Hari Arafah, terutama bagi yang tidak berhaji? Berikut beberapa amalan penting yang bisa dilakukan.

1. Berpuasa Arafah
Puasa pada hari ini sangat dianjurkan bagi yang tidak berhaji. Nabi ﷺ bersabda, “Puasa pada hari Arafah, aku berharap kepada Allah agar menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. Muslim no. 1162). Imam Nawawi rahimahullah mengatakan, “Puasa Arafah sangat dianjurkan bagi yang tidak wukuf di Arafah.” (Syarh Shahih Muslim)

2. Memperbanyak Doa, Khususnya di Waktu Mustajab
Rasulullah ﷺ bersabda, “Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah.” (HR. Tirmidzi no. 3585, hasan). Ulama seperti Ibn Rajab al-Hanbali berkata, “Doa di Hari Arafah adalah senjata terbaik seorang mukmin, terutama pada sore harinya.” (Lathaif al-Ma'arif)

3. Berdzikir dengan Takbir, Tahlil, Tahmid, dan Tasbih
Dianjurkan memperbanyak dzikir, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ: “Tidak ada hari yang lebih agung di sisi Allah dan lebih dicintai untuk beramal saleh di dalamnya daripada sepuluh hari pertama Dzulhijjah, maka perbanyaklah tahlil, takbir dan tahmid.” (HR. Ahmad no. 5446)

4. Memperbanyak Istighfar dan Taubat
Hari Arafah adalah saat terbaik untuk bertaubat. Allah berfirman, “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.” (QS. An-Nur: 31). Ibn Qayyim rahimahullah mengatakan, “Hari Arafah adalah hari istimewa untuk taubat, karena Allah menurunkan rahmat-Nya secara luas.” (Zad al-Ma’ad)

5. Menjaga Shalat Fardhu Berjamaah
Amal yang paling utama tetaplah shalat fardhu. Allah berfirman, “Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nisa: 103). Ulama sepakat bahwa menjaga shalat fardhu lebih utama daripada amal sunnah apa pun.

6. Shalat Sunnah Rawatib dan Dhuha
Rasulullah ﷺ bersabda, “Tidaklah seorang Muslim shalat sunnah karena Allah setiap hari dua belas rakaat selain yang wajib, melainkan Allah bangunkan untuknya rumah di surga.” (HR. Muslim no. 728). Shalat Dhuha juga bernilai sedekah untuk seluruh persendian. (HR. Muslim no. 720)

7. Membaca Al-Qur'an
Membaca Al-Qur’an termasuk amal utama. Rasulullah ﷺ bersabda, “Barang siapa membaca satu huruf dari Al-Qur’an, maka baginya satu kebaikan. Satu kebaikan itu dilipatgandakan menjadi sepuluh.” (HR. Tirmidzi no. 2910, hasan shahih)

8. Memperbanyak Sedekah
Bersedekah di hari-hari mulia sangat dianjurkan. Allah berfirman, “Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir...” (QS. Al-Baqarah: 261). Imam Asy-Syafi’i berkata, “Aku lebih menyukai seseorang memperbanyak sedekah di hari-hari istimewa.” (Al-Umm)

9. Menjaga Lisan dan Akhlak
Rasulullah ﷺ bersabda, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim). Menjaga lisan pada hari agung seperti ini adalah bentuk penghormatan terhadap waktu yang mulia.

10. Menyambung Silaturahmi dan Memaafkan
Allah berfirman, “...dan bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan...” (QS. An-Nisa: 1). Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa silaturahmi termasuk kunci turunnya rahmat dan ampunan Allah.

11. Mendoakan Kaum Muslimin
Doa seorang Muslim untuk saudaranya tanpa sepengetahuan orang tersebut akan dikabulkan. Rasulullah ﷺ bersabda, “Doa seorang Muslim untuk saudaranya tanpa sepengetahuannya mustajab.” (HR. Muslim no. 2732)

12. Menghidupkan Malam Arafah dengan Ibadah
Meskipun tidak ada riwayat khusus tentang qiyamul lail di malam Arafah, banyak ulama seperti Hasan Al-Bashri menganjurkan mengisi malam itu dengan ibadah. Ini berdasar keumuman ayat: “Dan pada sebagian malam, bertahajudlah...” (QS. Al-Isra: 79)

13. Menjaga Hati dari Ujub dan Riya
Ibnu Qayyim berkata, “Ujub adalah penyakit ibadah yang mematikan pahala.” Amal terbaik di hari Arafah pun bisa gugur bila disertai ujub atau riya. Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil: riya.” (HR. Ahmad no. 23630)

14. Bersyukur atas Nikmat Iman dan Islam
Hari Arafah adalah hari diturunkannya ayat: “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kalian agama kalian...” (QS. Al-Ma'idah: 3). Umar bin Khattab berkata kepada seorang Yahudi, “Kami tahu hari dan tempat ayat ini turun, dan kami menganggapnya hari raya.” (HR. Bukhari no. 45)

15. Menyebarkan Kebaikan dan Mengajak Orang Beramal
Nabi ﷺ bersabda, “Barang siapa menunjukkan kepada kebaikan, maka baginya pahala seperti orang yang melakukannya.” (HR. Muslim no. 1893). Di era digital, menyebarkan info amal Arafah bisa jadi pahala jariyah yang besar.

Kajian Rutin
Oleh: Ustadz Rafel Satria, S.H
Disiarkan Langsung di Masjid Umar Bin Khattab, Jalan Lingkar Tamiang, Simpang Empat, Pasaman Barat. Provinsi Sumatera Barat.
Jum'at, 23 Mei 2025/03 Dzulhijjah 1446

Referensi
Shahih Muslim, no. 1162, 1348, 2732

HR. Tirmidzi no. 3585, 2910

HR. Bukhari no. 45

QS. Al-Baqarah: 261, Al-Ma'idah: 3, An-Nur: 31

Zad al-Ma’ad, Ibn Qayyim

Lathaif al-Ma’arif, Ibn Rajab

Al-Umm, Imam Asy-Syafi’i

Syarh Shahih Muslim, Imam Nawawi
Techy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ART
Techy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ART