Amalan Terbaik di Bulan Dzulhijjah


Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Dengan rahmat dan taufik-Nya kita masih diberi kesempatan untuk menuntut ilmu dan memperdalam agama ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad ﷺ, keluarga beliau, para sahabatnya, serta orang-orang yang mengikuti sunnah beliau hingga hari kiamat.

Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan haram yang dimuliakan oleh Allah, dan 10 hari pertamanya adalah waktu yang sangat agung.
Allah bersumpah atasnya dalam Al-Qur’an: “Demi fajar, dan malam yang sepuluh” (QS. Al-Fajr: 1–2). Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma menjelaskan bahwa yang dimaksud malam yang sepuluh adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Ini menunjukkan betapa besar keutamaannya di sisi Allah.

Rasulullah ﷺ bersabda, “Tidak ada hari-hari yang amal saleh lebih dicintai oleh Allah dibandingkan sepuluh hari ini (yakni sepuluh hari pertama Dzulhijjah).” (HR. Bukhari no. 969). Bahkan jihad di jalan Allah pun tidak bisa menandingi keutamaan beramal di dalamnya, kecuali seseorang yang keluar dengan harta dan jiwanya lalu tidak kembali sedikit pun.

Pada hari-hari mulia ini, kaum Muslimin dianjurkan untuk memperbanyak berbagai ibadah seperti dzikir, takbir, tahlil, tahmid, membaca Al-Qur’an, istighfar, puasa sunnah, sedekah, hingga shalat malam. Rasulullah ﷺ bersabda: “Maka perbanyaklah tahlil, takbir, dan tahmid pada hari-hari itu.” (HR. Ahmad – sanad hasan). Selain itu, amalan rutin seperti shalat berjamaah, menjaga wudhu, dan memperbanyak doa juga termasuk ibadah yang sangat dianjurkan.

Salah satu amalan utama di 10 hari ini adalah puasa. Terdapat hadits bahwa “puasa satu hari dari sepuluh hari (Dzulhijjah) seperti puasa setahun, dan salat malamnya seperti salat malam pada Lailatul Qadr” (HR. Tirmidzi – meski sanadnya lemah, maknanya diperkuat dengan amalan sahabat). Yang paling utama adalah puasa Arafah (9 Dzulhijjah), sebagaimana sabda Nabi ﷺ: “Puasa Arafah, aku berharap kepada Allah agar menghapus dosa setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya.” (HR. Muslim no. 1162).

Hari Arafah juga dikenal sebagai hari paling agung dalam Dzulhijjah. Rasulullah ﷺ bersabda: “Tidak ada hari yang lebih banyak Allah membebaskan hamba dari neraka selain hari Arafah.” (HR. Muslim no. 1348). Pada hari itu pula doa-doa dikabulkan. Nabi ﷺ bersabda: “Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah...” (HR. Tirmidzi no. 3585 – hasan).

Selain memperbanyak doa dan amal pribadi, umat Islam dianjurkan untuk menanamkan semangat ibadah ini kepada keluarga. Allah berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (QS. At-Tahrim: 6). Mengajarkan anak-anak untuk mengenal bulan Dzulhijjah, keutamaannya, serta membiasakan ibadah sejak dini adalah investasi akhirat yang luar biasa.
Momentum ini juga menjadi saat tepat untuk meningkatkan kualitas tobat dan muhasabah diri. Allah memerintahkan kita untuk segera kembali kepada-Nya: “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu...” (QS. Ali ‘Imran: 133). Perbanyaklah istighfar dan berusaha menutup segala pintu dosa.

Jangan sampai kita menjadi orang yang merugi karena menyia-nyiakan hari-hari emas ini. Rasulullah ﷺ bersabda: “Dua nikmat yang kebanyakan manusia tertipu padanya: kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari no. 6412). Sepuluh hari Dzulhijjah adalah momen yang sangat berharga untuk mengisi waktu luang dengan amal yang mendekatkan kita kepada surga.

Ibadah haji juga menjadi bagian yang tak terpisahkan dari keutamaan bulan ini. Allah berfirman: “(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi…” (QS. Al-Baqarah: 197). Meskipun tidak semua bisa berhaji, kita tetap dapat meraih pahala besar dengan amalan-amalan yang disyariatkan bagi yang tidak berhaji.

Perbanyaklah amal saleh, karena Allah akan melipatgandakan pahalanya. Di antara amal yang tidak boleh dilupakan adalah menyembelih hewan qurban (pada tanggal 10 Dzulhijjah), sebagai bentuk ketaatan dan pengorbanan kepada Allah, sebagaimana firman-Nya: “Maka shalatlah untuk Tuhanmu dan sembelihlah (qurban).” (QS. Al-Kautsar: 2).

Menutup artikel ini, mari jadikan sepuluh hari pertama Dzulhijjah sebagai ladang amal dan sarana taqarrub kepada Allah. Bangkitkan kembali semangat ibadah, manfaatkan waktu sebaik-baiknya, dan sebarkan semangat ini kepada keluarga serta lingkungan. Semoga Allah menerima amal kita dan menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang sukses memanfaatkan hari-hari terbaik ini.

Kajian Rutin
Oleh: Ustadz Yusuf Azhar, S.H
Disiarkan Langsung di Masjid Umar Bin Khattab, Jalan Lingkar Tamiang, Simpang Empat, Pasaman Barat. Provinsi Sumatera Barat.
Jum'at, 23 Mei 2025/03 Dzulhijjah 1446

Referensi
Al-Qur’an Surah Al-Fajr: 1-2

Tafsir Ibnu Katsir, Juz 8, halaman 390

HR. Bukhari no. 969

HR. Ahmad no. 5446 (sanad hasan, dihaskan oleh Syaikh Ahmad Syakir dan Syaikh Al-Albani)

Shahih al-Targhib wa al-Tarhib, no. 1148

HR. Muslim no. 1162 (tentang keutamaan takbir, tahlil, tahmid)

HR. Bukhari dan Muslim (umum tentang keutamaan puasa dan shalat malam)
Techy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ART
Techy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ART